iklan

WELCOME TO MY BLOG

Minggu, 22 Juli 2012

Panasonic Lumix LX7, Prosumer Dengan Lensa Leica f/1.4

Minat konsumen terhadap kamera prosumer, sebagai alternatif atau cadangan kamera DSLR, kembali meningkat. Setelah Sony RX100 dan Samsung EX2F, kini giliran Panasonic yang mengumumkan kehadiran generasi terbaru kamera LX-series, yaitu Lumix DMC-LX7.

Dari segi desain, hampir tidak perubahan dari LX-5. Lumix LX7 masih tampil dengan konsep retro hitam yang klasik dan minimalis. Panasonic tidak memasukkan layar sentuh ke dalam LX7 dan tetap menggunakan layar TFT berukuran 3 inci di bagian belakang.

Saya rasa mungkin langkah ini dilakukan untuk memangkas harga jual. Ada satu tambahan yang menurut saya amat baik, yaitu apperture ring di dekat lensa. Anda bisa mengatur berbagai fungsi dengan memutar cincin ini, persis seperti kamera Canon PowerShot S100 dan Sony Cyber-shot RX100.

Namun peningkatan yang lebih menarik dapat ditemukan di bagian dalam. Panasonic Lumix LX7 kini mengandalkan lensa LEICA DC VARIO-SUMMILUX 24mm f/1.4 dengan zoom optical 3.8x. Spesifikasi bukaan lensa ini merupakan yang terbesar untuk saat ini di jajaran kamera prosumer, sebanding dengan Samsung EX2F yang baru diumumkan beberapa waktu lalu.

Perubahan besar lain terletak pada jenis sensor yang digunakan. Sebagai ganti sensor CCD di LX5, kini LX7 mengemas sensor CMOS 12,7 megapixel berukuran 1/1.7 inci. Panasonic mengklaim, dengan sensor ini LX7 akan dapat menghasilkan gambar dengan jangkauan dynamic range yang lebih luas serta hasil yang tajam dan kaya warna.

Ada juga chip prosesor Venus Engine VII FHD terbaru yang berfungsi untuk mengolah gambar dengan lebih cepat dibandingkan Engine terdahulu.

Bagi yang gemar memotret kegiatan olahraga, Panasonic Lumix DMC-LX7 kini memiliki fitur continuous shoot 11 fps pada resolusi penuh dengan shutter mekanis dan 5 fps dengan continuous Auto Focus (AF). Juga tersedia fitur merekam video pada resolusi Full HD 1080p yang kini dapat memanfaatkan fitur zoom pada lensa dengan hasil suara Dolby Stereo.

Beberapa opsi pengambilan gambar juga tersedia di sini. Selain menawarkan mode manual seperti kamera DSLR, LX7 dilengkapi beberapa fitur yang akan mempermudah pengambilan gambar seperti fitur Intelligent Auto (iA), AF Tracking, Intelligent D-range Control, Intelligent Scene Selector, Face Recognition, Intelligent ISO Control, Intelligent HDR (High Dynamic Range), Intelligent Handheld Night Shot, Motion Deblur modes, dan iA Plus mode untuk mengatur kompensasi eksposur, white balance dan area fokus di belakang subjek.

Dan bagi Anda yang gemar berkreasi, pilihan fitur kreatif yang tersedia pada kamera ini juga sangat lengkap. Mulai dari efek Soft Focus, Dynamic Monochrome, Impressive Art, One Point Color, Cross Process, Low Key, Toy Effect, Star Filter, Expressive, Retro, High Key, Sepia, Hi Dynamic, Miniature Effect, yang terbaru dan eksklusif Radial Defocus dan Smooth Defocus, hinnga pengambilan foto pada format 3D.

Panasonic Lumix DMC-LX7 akan hadir dalam pilihan warna hitam dan putih. Untuk harga, rencananya Panasonic akan memasarkannya di kisaran 449 poundsterling atau sekitar Rp 7 juta. Semoga lebih murah di Indonesia ya...

Sekilas Fitur Panasonic Lumix LX7:
- Lensa: LEICA DC VARIO-SUMMILUX 24mm f/1.4 - 90mm f/2.3.
- Layar: TFT LCD 3-inci, 960.000 dots
- Sensor: CMOS 1/1.7″ 12.7 megapixel
- Prosesor: Venus Engine VII FHD
- ISO: Auto, 80, 100, 200, 400, 800, 1600, 3200, 6400, (12800 with boost)
- Exposure mode: Intelligent Auto, Program, Aperture Priority, Shutter Priority, Manual, Creative Video, Creative Control, dan Scene
- Ukuran/Berat: 111x68x46mm/298 gram

Ulasan Panasonic Lumix GX1

Terjangan kamera berukuran mungil dengan fitur lensa yang dapat diganti-ganti (atau akrab disebut CSC, compact system camera) sepertinya tidak tertahankan lagi dengan semakin banyaknya vendor yang mengadu nasib di jenis produk ini.

Sebagai salah satu pelopornya, Panasonic tidak tinggal diam dan meluncurkan kamera CSC terbarunya yaitu Lumix GX1.

Desain
Jika Anda mengikuti atau malah memiliki kamera MFT (Micro Four Thirds) seri GF dari Panasonic sebelumnya, seperti GF1, GF2 atau GF3, maka GX1 boleh dibilang lebih mendekati GF1 dari segi desain.

Lumix GF3 dirancang sebagai kamera MFT yang mungil dan praktis dimasukkan ke tas tangan, tapi GX1 sedikit berbeda. Faktor ergonomis amat ditonjolkan di sini dan peningkatan yang diberikan juga cukup banyak. Imbasnya, ukuran GX1 lebih besar dibandingkan GF3 tapi pegangannya pun lebih nyaman. Kualitas rancang bangun juga amat baik, bahkan yang terbaik untuk kamera seukurannya.

Deretan tombol fungsi yang menghiasi bagian belakangnya memiliki ukuran yang pas. Untuk tata letak menu, termasuk mudah dikuasai. Ada dua menu, yaitu Quick Menu untuk mengakses berbagai fungsi fotografi yang sering digunakan seperti setting ISO, white balance, resolusi gambar, metering dan sebagainya. Sedangkan untuk tombol menu di tengah dapat mengatur semua aspek fotografi dan kamera yang ada.

Kualitas layar termasuk memadai, dengan resolusi 460 ribu titik yang tajam. Layarnya cukup terang dan tetap nyaman dilihat saat digunakan di bawah pancaran sinar matahari.

Saat masuk ke mode preview gambar, Anda dapat langsung menyentuh layar untuk memperbesar dan memperkecil foto atau menghapusnya. Sayangnya, layar sentuhnya kurang responsif sehingga kami sering harus menekan layar lebih dari satu kali untuk mengaktifkan satu fungsi. Untunglah semua fungsi tersebut dapat dilakukan juga melalui tombol fisik yang ada di sisi kanan layar.

Fitur dan kinerja
Selain telah dilengkapi opsi pemotretan manual, ternyata cukup banyak fitur otomatis yang menyenangkan di GX1. Anda bisa bereksperimen dengan berbagai efek fotografi menarik yang masuk dalam menu “Creative Control”. Ada beberapa efek asyik seperti Expressive, Retro, High Key, Low Key, Sepia, High Dynamic, Toy dan Miniature. Hasilnya menarik, tapi masih tidak sebanyak dan sekreatif kompetitornya.

Untuk pengaturan warna, terdapat fitur Photo Style. Anda dapat mengatur setting kontras, ketajaman, saturasi dan pengurangan noise, lalu menyimpannya sehingga dengan mudah digunakan kelak.

Selain dengan tombol rana biasa, Anda juga dapat merekam foto langsung dengan menyentuh layarnya. Ini berguna jika Anda ingin memotret secara candid atau diam-diam.

Fitur lain yang difasilitasi oleh layar sentuhnya adalah Touch AF. Dikombinasikan dengan Face Detection, Anda tinggal menyentuh wajah subjek yang akan difoto dan kamera akan mencoba mengunci fokus ke wajah tersebut. Untuk dapat bekerja, kamera harus dapat melihat mata, hidung dan mulut. Jika ada beberapa wajah, maka wajah yang terdekat yang akan diprioritaskan.

Performa GX1 cukup responsif. Menjelajah menu dan setting dapat dilaksanakan dengan cepat dan intuitif, tanpa banyak harus menunggu kamera menampilkan menu. Mulai dari kamera dinyalakan sampai mengambil foto, GX1 membutuhkan waktu sekitar 1-2 detik.

Dalam kondisi menyala, Anda bisa mengambil foto dengan cepat dan nyaris tanpa jeda. Kinerja autofokus juga baik, tidak beda jauh dengan kamera DSLR di kondisi cahaya yang baik. Namun pada kondisi cahaya agak remang-remang atau pada subyek yang kurang kontras, kinerja autofokus melambat walaupun tetap berhasil menemukan fokusnya.

Exposure cukup akurat, walaupun kadang membuat foto agak underexposure. Ini dapat diselesaikan dengan sedikit pengaturan.

Untuk memotret aksi cepat, GX1 mampu memotret 4 foto dalam satu detik. Bahkan jika Live View dimatikan, Anda dapat merekam 20 foto per detik. Sayangnya, resolusi maksimum yang didukung hanyalah JPEG 4MP. Daya tahan baterai cukup standar, sekitar 300-350 foto, tergantung apakah Anda menggunakan flash atau tidak.

Jika Anda sering menggunakan Creative Control, angka itu akan menurun mengingat penggunaan prosesor yang intensif akan mempengaruhi daya tahan baterai.

Hasil foto dan video
Sensor yang digunakan GX1 membawa peningkatan yang cukup signifikan, apalagi jika dibandingkan GF1. Sensor 16 MP sama seperti yang digunakan di Lumix G3. Hasil foto dalam format JPEG cukup baik, dengan warna yang akurat dan ketajaman (dengan lensa kit) yang baik. Akurasi white balance pada setting Auto masih perlu ditingkatkan, terutama saat memotret di dalam ruangan dengan lampu kuning.

Keberadaan noise yang biasanya cukup menjadi pertimbangan sudah lebih berkurang. Pada setting ISO rendah sampai ISO 800, noise yang dihasilkan nyaris tidak terlihat. Tingkat noise masih cukup dapat diterima sampai setting ISO 3200. Di atas itu, biasanya hanya untuk keperluan darurat.

Kesimpulan
Dambaan sebagian fotografer akan kamera yang berukuran relatif mungil namun mampu menghasilkan foto menawan semakin terjawab dengan Panasonic Lumix GX1.

Penyertaan layar sentuhnya ternyata mampu memberikan alternatif penggunaan yang fungsional bagi penggunanya, bukan hanya sekedar pelengkap saja. Untuk kinerja, GX1 juga dapat menjadi andalan. Kualitas hasil foto juga sudah mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan kamera MFT sebelumnya, berkat digunakannya sensor 16 MP yang baru.

Panasonic juga berhasil meracik desain yang manis sekaligus ergonomis dan tangguh dengan GX1. Menggunakan GX1 untuk waktu yang lama terasa nyaman dan tidak melelahkan.

Singkat kata, dengan paduan antara hasil foto dan kinerja handal dengan desain ergonomis yang cantik, ditambah ketersediaan lensa Micro Four Thirds yang sudah cukup banyak (GX1 juga dapat menggunakan lensa MFT keluaran Olympus), Panasonic Lumix GX1 layak direkomendasikan bagi Anda yang ingin beralih dari kamera saku tapi tidak ingin dibebani bobot ekstra kamera DSLR.

Lumix GX1 juga cukup ideal bagi para fotografer amatir yang menginginkan kamera keren dan berkualitas tinggi untuk keperluan sehari-hari.

Kelebihan:
+ Kualitas foto amat baik
+ Bodi tangguh dan ergonomis
+ Flash internal dapat diarahkan
+ Layar tajam dan terang
+ Kinerja cepat

Kekurangan:
- Fitur kreatif masih kurang
- Flash internal agak lemah
- Layar sentuh kadang kurang responsif

Uniknya Pasar Tomohon di Minahasa

Pasar Tomohon di Sulawesi Utara tampak seperti pasar tradisional biasa. Ada yang menjual ayam, sayuran, dan berbagai jenis keperluan dapur lainnya. Namun, melangkah lebih jauh lagi ke dalam pasar, terdapat lapak yang menjual binatang yang tidak umum dimakan.
Harus saya peringatkan, pasar ini tidak cocok bagi pencinta binatang!

Tomohon terletak di Kabupaten Minahasa, sekitar satu jam dari Manado. Tomohon menjadi salah satu objek wisata di Sulawesi Utara ini karena topografi alamnya yang indah. Kota terbesar ketiga di provinsi ini terletak di antara dua gunung, yaitu Mahawu dan Lokon yang belum lama ini meletus.

Salah satu atraksi wisata paling menarik di Tomohon adalah Pasar Beriman Tomohon. Saya beruntung karena baru mengunjungi pasar tradisional ini hari Sabtu lalu, tepat sehari sebelum Hari Raya Paskah. Pada hari itu, warga setempat berduyun-duyun pergi ke pasar untuk membeli berbagai keperluan pesta perayaan.

Jalan menuju pasar pun sempat macet karena banyaknya angkutan umum dan mobil pribadi yang bergerak menuju pasar. Lalu, apa yang menarik di pasar ini?

Di samping menjual berbagai keperluan sehari-hari, pasar ini juga menjual berbagai jenis daging dan binatang. Di situlah uniknya, binatang yang dijual tidak akan Anda temukan di pasar-pasar tradisional lain di Indonesia. Binatang-binatang ini, baik yang dijual dalam keadaan hidup atau sudah mati, biasa dijadikan santapan bagi penduduk sekitar Tomohon.

Binatang pertama yang saya lihat adalah babi yang sudah mati. Babi ini diangkut dengan sepeda motor oleh pedagangnya. Sebenarnya daging babi umum dijual di mana-mana, namun baru kali saya menemukan babi yang masih utuh. Ukurannya pun sangat besar.
Melangkah masuk ke pasar yang penuh sesak saya melihat tumpukan binatang lain. Ternyata itu adalah tumpukan tikus yang telah dipanggang. Tampaknya tikus menjadi salah satu barang dagangan yang cukup laku, karena banyak jumlah pedagang yang menjajakan binatang ini cukup banyak.
Babi hutan pun dijual di pasar ini. Berbeda dengan babi ternak yang ukurannya besar dan berwarna putih, ukuran babi hutan lebih kecil dengan bulu berwarna hitam. Sebagian sudah dikuliti, dan sebagian lainnya masih utuh.
Ada pula satu lapak yang menjual ular besar dan sudah disembelih. Terlihat beberapa pembeli tengah menunggu daging ular dipotong dan ditimbang. Kelelawar juga dijual sebagai bahan masakan, sayapnya sudah dipisahkan dari tubuhnya.

Binatang lain yang tampaknya juga banyak dijual di Pasar Tomohon adalah anjing. Ada anjing-anjing yang masih hidup — yang akan dibunuh dengan cara dipukul oleh pedagangnya bila ada pembeli. Ada pula anjing-anjing yang sudah dibakar dan dibumbui. Anjing-anjing ini dibakar dalam keadaan utuh sehingga terus terang saja saya sedikit ngeri.

Yang tak kalah menyeramkan adalah kucing bakar. Menurut pedagangnya, kucing-kucing tersebut juga telah diberi berbagai macam bumbu tradisional. Satu ekor kucing dijual dengan harga Rp 100 ribu. Tidak seperti maraknya pedagang anjing dan tikus, saya hanya mendapati satu lapak yang menjual kucing.
Menurut orang setempat yang kami sewa sebagai pengemudi, hanya babi dan anjing yang cukup umum dikonsumsi di wilayah Sulawesi Utara. Kucing dan tikus merupakan bahan masakan khas Tomohon saja. “Kebanyakan yang makan kucing adalah anak muda,” kata Hok, pengemudi kami tersebut.

Bagi banyak orang pemandangan di bagian daging Pasar Tomohon cukup membuat kita bergidik, walaupun juga sangat menarik. Setiap suku dan daerah memang memiliki makanan khas yang berbeda-beda!

Membuat Halftone CorelDRAW

Mungkin Tutorial CorelDraw ini akan terlihat sangat sederhana, tapi tidak ada salahnya saya berbagi kan? :D

Ini menggunakan tehnik-tehnik dasar, bisa dibilang sangat dasar, itulah kenapa saya selalu bilang, “Pelajari dasar-dasarnya dulu” pada orang yang bertanya kepada saya, “bagaimana caranya biar cepet bisa?” karena menurut saya, kalau sudah mengerti benar dasar-dasarnya, kita bisa mengembangkannya dengan menggabung-gabungkan tools yang ada, dan yang terpenting ide... hehehe...

Okeh... tidak usah terlalu banyak berita basi lagi gan...

Langkah-langkahnya :

1. Pasti tidak lupa, buka dulu Corel dan buat New Document


2. Lalu buat lingkaran dan warnai hitam, ingat hanya hitam.
tutorial coreldraw


3. Kemudian Klik menu Interactive Transparency Tool
tutorial coreldraw


4. Ubah transparency typenya menjadi Radial seperti yang saya tandai biru
tutorial coreldraw
Kemudian klik dua kali di bagian yg saya tandai merah, maka akan muncul Windows berikut
tutorial coreldraw
Pada bagian yang saya tandai dengan nomor 1, ubah warnanya menjadi Hitam, dan nomor 2 menjadi Putih, maka akan terjadilah gradasi seperti gambar berikut
tutorial coreldraw
Yang saya tandai merah diatas untuk menyesuaikan gradasinya.


5. Kemudian jadikan Bitmap, Bitmaps >> Convert To Bitmaps, akan muncul Windows seperti dibawah ini.

tutorial coreldraw
Jangan lupa untuk Check semua kotak yg ada di Options, lalu klik OK


6. Kemudian Klik menu Bitmaps >> Mode >> Grayscale (8-Bit)


7. Lalu Klik kembali Bitmaps >> Color Transform >> Halftone... maka akan muncul windows previewnya seperti dibawah ini

tutorial coreldraw
Sesuaikan sendiri Blacknya lalu klik Ok


8. Disini Object masih berupa Bitmap, jika kita menginginkannya untuk menjadi Vector, kita tinggal Trace object tersebut. Berikut cara cepatnya :


9. Klik Kanan pada object >> Trace Bitmaps >> Line Art

tutorial coreldraw


10. Kemudian akan muncul Windows berikut
tutorial coreldraw tutorial coreldraw
halftone

11. Sesuaikan Opsi-opsinya sesuka hati anda lalu klik OK


12. Jadi gan... Intinya seperti itu, kalaupun kita mau buat yg kotak juga bisa asal langkahnya seperti diatas hanya akan ada perubahan sedikit saja dan saya yakin juragan sekalian mampu mengatasinya

Demikian dari saya gan, Semangat dan semoga bermanfaat...

Photoshop On Mac : How To Adjust Dark Photo With Photoshop

How many of you own a Digital camera with cybershot function? How many times of you took a picture with this cybershot which the result is very dark not good and you want to delete the file right away. Well.. dont just delete the file yet.. here I’ll share with you a very simple tutorial on How to Adjust Your Dark Photos to become more outstanding photo.

before.jpg after.jpg

Take a look at this photo for instance.. I took this photo (well she’s the same model again from my previous tutorial) at the KLCC using SONY CyberShot T5 but the lighting is not like what I want, actually this happens sometimes when you’re lazy to set the correct setting on your CyberShot or you’re just lousy to do it.. BTW, on the second picture is better highlights + contrast.. No! I didn’t took the photo for a second time if that’s what you think.. the answer is Photoshop treatment! read on..

01-new.jpg

STEP 1 : Open the photo that you want to adjust File>Open. In this tutorial we start using a scenenary photos something like this..

02.jpg

STEP 2 : Go to Image>Adjustments>Shadow/Highlights. Adjust the ‘Amount’ of Shadows to be how many percent which you think the best, click the preview box several time or press ’space bar’ to see the effect. In this tutorial I increase the amount of shadows to 50% while amount of Highlights I leave it 0%.

Tips : the more percent the more dark shadows will reveal.

03.jpg

04.jpg

STEP 3 : Now you’ll see a brighter shadows and highlights on the photo. If you still not satisfied.. click the Show More Options box for more Highlights + Shadows adjustment.

07.jpg

Can you see the difference clearly?

08.jpg

STEP 4 : There you go..very simple right!! Checkout this two photos.. You see clearly so obvious the different after we done the adjustment of Shadows/Highlight where the sun reflection on water is become more brighter + the leaf stands out clearly.

05.jpg

STEP 5 : Hmmm.. actually you can make further adjustment by setting the Color/Hue/Saturation to make your photo more outstanding. Go to Image>Adjustments>Hue/Saturation or press (Mac: Apple+U / PC: ctrl+U). Now adjust only the Saturation to the right means to increasing, the rest just leave it 0.

06.jpg

STEP 6 : Now.. you see the different after a few treatment? amazing right!! still not satisfied? Okay.. go to Image>Levels or press (Mac: Apple+L / PC: ctrl+L). Now as you can see the little tiny white thing on your right is light tone and on the left is dark tone while the middle is neutral tone. Adjust the light + dark tone by dragging the tiny thing towards the middle.

Tips : The less light tone you drag on the White arrow towards the middle the brighter the photo will be, while..the more you drag on the Black arrow towards the middle the darker the photo will be.

09.jpg

10.jpg

STEP 7 : There you go..Waalaah! Practice this simple tutorial on as many as your dark + ugly photos that you took until you master this valuable technique. But remember, this technique can only be apply when you using Adobe Photoshop CS + newer, old version doesn’t have this simple function yet..

Create A Cute Creature Character From A Sketch


In this tutorial I will show you how to create a cute creature from a sketch. This tutorial uses custom brushes, the Paintbrush tool, Pen tool, and the Live Paint Bucket tool. Even if your not a huge fan of the cuteness, you can use these techniques for other illustrations, logos, and vector elements.

Final Image

Below is the final image we will be working towards.


Step 1

Create a sketch with traditional media or in a design application like Photoshop. Once created, scan in the image and save it on your computer.

Step 2

In Illustrator, create a new document, go File > Place, find your image, and place it on your document. From the Layers panel, rename the current layer by double-clicking on layer and typing “Template”. Next, press the Lock icon for the “Template” layer from the Layers panel.

Step 3

Press the Create New Layer button from the Layers panel and rename it “Outline”.

Step 4

For the outline of the creature we are going to create two custom Art Brushes. For the first one, use the Ellipse tool (L) and create a oblong ellipse. With the Direct Selection tool (A) grab the left anchor point and drag it to left, doubling its width. Next, take off any stroke and fill it with black.

Step 5

Drag the new ellipse shape into the Brushes panel and choose New Art Brush from the New Brush dialog. With the Art Brush Options dialog open, keep the default options except change the Method to Tints from the Colorization Method drop-down menu.

Step 6

For the second custom brush, create a very narrow ellipse and fill it with black. Like in the previous step, create a new Art Brush and set the Colorization Method to Tints.

Step 7

Now that we have our two custom brushes, we can start tracing the sketch, But before we start, there are some tips you should be aware of.

Paintbrush tool or Pen tool

You can use the Pen tool (P) or Paintbrush tool (B) to create the paths that you will apply the custom brushes to. I prefer to use the Paintbrush tool (B) because it is quick and your selected custom brush is automatically applied to the path. If you are going to use the Paintbrush tool (B), it is a good idea to set some of the Paintbrush tool’s (B) options. To do this, double-click on the Paintbrush tool (B) from the Tools panel. When the Paintbrush Tool Options dialog opens, change the Fidelity to 10. This creates a smooth line with using the Paintbrush tool (B). If you are going to use the Pen tool (P), simply selected your created path and select the desired brush from the Brushes panel.

Avoid Paths with Sharp Angles

When creating stroked paths with the custom brushes I try to stay away from creating paths with angle less then 90 degrees. As you can see in the example below, Illustrator tends to add weird remnants in angled paths. To get around this I use two different paths each with minimal anchor points. Curvier paths are usually alright.

Use Stroke Weight

If the brush you apply is too thick, you can adjust the Stroke Weight form the Stroke panel.

Alternate Brushes

Use the different brushes we created to add line variance in the trace. I use the first brush when I want a stroke thicker at one end compared to the other.

Change Direction of Brush

To change the direction of the brush stroke, select your stroke and press the Brush Options button at the bottom of the Brushes panel. In the Stroke Options dialog, you can check the Flip Along or Flip Across check-box until you reach the desired direction. This works great for the first brush we created. Depending on the path, you might need to switch the direction so the thick or thin part of the stroke is on the desired side of the path.

Step 8

With the Paintbrush tool (B) or Pen tool (P) start tracing your sketch making sure you are in the “Outline”layer and you are thinking about the tips in the step above. For the shapes that will be filled black, use the Pen tool (P) to create the shape. You can also use the Ellipse tool (L) or Rectangle (M) for any shapes like the eyes of the creature.

Step 9

Finish outlining all the dominate lines and shapes of the sketch.

Step 10

Select all the brush strokes by going Select > Object > Brushed Strokes and the go Object >Expand Appearance.

Step 11

Now that we are done creating the outlines for the character we can start coloring the illustration with the Live Paint Bucket (K). First select a set of main colors for the creature. I chose pink and white. You can create these colors by mixing them in the Color panel and pressing the New Swatch button in the Swatches panel.

Step 12

Select all your artwork and choose the Live Paint Bucket (K) from the Tools panel. This will automatically convert the artwork into a Live Paint Group. With the Live Paint Bucket, hover over the open spaces you want to fill. Use the arrows keys to cycle through the colors you want to fill the spaces with. When you cycle to the desired swatch, click in the desired open area to fill it.

Step 13

Select the Live Paint group and go Object > Live Paint > Expand.

Step 14

Now that the Live Paint Group is expanded, use the Magic Wand tool (Y), hold down the Shift Key, and select all the colors in the artwork. Once selected, Cut (Command + X) the shapes. Create a new layer from the Layers panel, label it “Color”, place the new layer below the “Outline” layer and Paste in Front (Command + F) the colored shapes.

Step 15

The creature is looking pretty good, but let’s add some shadows to give it more depth. With the Pen tool (P), create shadow shapes in the “Color” layer. Fill the shadow shapes with darker colors than your original colors. Continue until you have created all the shadow shapes.

Step 16

To make the colors a little more vibrant, change the fill color of the outlines in the “Outline” layer. I also used one of my custom brushes to add more detail to the eyebrows. This is a good point to touch up or add any more detail you think the illustration is lacking.

Step 17

We are almost done, but to make the illustration really pop, let’s put it on a colored background. Create a new layer from the Layers panel, label it “Background”, and place it above the Template layer and below the “Outline” and “Color” layers.

Step 18

With the Rectangle tool (M), create a rectangle, and fill it with a color.

Step 19

We can also add some depth to the background by creating some bigger brush strokes. Use the Paintbrush tool (B), select a color slightly lighter than your background, set stroke weight very high (around 8 pt depending on the size of your artwork), and create a brush stroke. Create about 15 more brush stroke and mix up the Stroke Weight for some of them.

Step 20

For the finishing touches create some shadows below the creature with the Paintbrush tool (B) and a darker color than your background. All done!

Final Image

Below is the final image again. These techniques work really great on other illustrations and vector artwork especially for t-shirt designs.